Teori Hasil Berguru & Indikator Hasil Berguru Berdasarkan Para Ahli

Teori Hasil Belajar & Indikator Hasil Belajar Menurut Para Ahli - Pada prinsipnya , pengungkapan hasil berguru ideal terdiri atas segenap ranah psikologis. 

Hal itu terjadi sebagai jawaban atau imbas dari pengalaman dan proses berguru siswa dalam ruang-ruang kelas di sekolah.

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil berguru siswa yaitu mengetahui garis besar indicator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.

Pengertian Hasil Belajar: Apa itu? 

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:3) yang memberikan pengertian hasil berguru yaitu hasil dari suatu interaksi tindakan berguru dan tindakan mengajar.

Sedangkan berdasarkan pengertian Hasil berguru berdasarkan Nana Sudjana bahwa Maksud dengan pengertian hasil berguru yaitu kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa sehabis ia memiliki pengalaman belajarnya.

Indikator Hasil Belajar

Menruut Benjamin S.Bloom dengan Taxonomi of Education Objectives yang membagi tujuan pendidikan dalam 3 macam atau jenis. Adapun berdasarkan teori yang disampaikan oleh Benjamin S.Bloom terdiri atas ranah kognitif , afektif , psikomotorik.

Adapun penjelasan terkait Indikator Hasil Belajar berdasarkan S.Bloom yaitu:

A. Ranah kognitif

Maksud dengan Ranah kognitif yaitu suatu perubahan sikap yang terjadi pada kognisi. 

Dalam ranah ini , Proses berguru terdiri atas aktivitas semenjak dari penerimaan stimulus , penyimpanan dan pengolahan otak yang membuat informasi hingga pemanggilan kembali informasi apabila dibutuhkan dalam menuntaskan masalah.

SeCaranya hirarki , berdasarkan gagasan Bloom bahwa ingkat hasil berguru kognitif dimulai dari terendah dan sederhana yakni hafalan hingga paling tinggi dan kompleks yaitu evaluasi.

Enam tingkatan itu adalah pengetahuan (C1) , pemahaman (C2) , penerapan (C3) , analisis (C4) , sintesis (C5) dan penilaian (C6).
  1. Pengetahuan (knowledge) yaitu suatu kemampuan seseorang untuk mengingat kembali terkait nama , istilah , ilham , tanda-tanda , rumus- rumus dan lain sebagainya , tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
  2. Pemahaman (comprehension) ialah suatu kemampuan seseorang dalam memahami sesuatu sehabis hal tersebut diketahui dan sanggup diingat dalam bentuk penjelasan berupa rancangan kata- katanya sendiri.
  3. Penerapan (application) berMakna kesanggupan seseorang dalam memberikan ide- ilham umum , tata trik atau metode- metode , prinsip-prinsip , rumus- rumus , teori- teori , dan lain sebagainya dalam situasi yang gres dan kongkret.
  4. Analisis (analysis) , maksud dari hal ini yaitu suatu kemampuan seseorang dalam menawarkan penguraian terhadap suatu materi atau keadaan berdasarkan bagian- bab yang lebih kecil dan bisa memahami relasi diantara bagian- bab tersebut.
  5. Sintesis (synthesis) ialah suatu kemampuan berfikir yang memadukan setiap bab atau unsur- unsur yang bersifat logis , sehingga sanggup menjadi pola yang gres dan terstruktur.
  6. Evaluasi (evaluation) ialah suatu jenjang berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom.
Penelitian disini yaitu kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi , nilai atau ilham , atas beberapa pilihan kemudian memilih pilihan nilai atau ilham yang sempurna sesuai kriteria yang ada.

B. Ranah Afektif

Menurut pendapat dari Kratwohl (Purwanto , 2008 : 51) yang menawarkan teorinya dalam membagi 5 tingkat berguru afektif , yaitu penerimaan (merespon rangsangan) , pMaknasipasi , penilaian (menentukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan) , organisasi (menghubungkan nilai – nilai yang dipelajari) , dan internalisasi (menjadikan nilai – nilai sebagai pedoman hidup).

Diketahui bahwa dalam ranah afektif ini , Hasil berguru disusun seCaranya hirarkis mulai dari tingkat yang paling rendah hingga tertinggi.

Dengan demikian , Maksud dengan ranah afektif yaitu yang berafiliasi dengan nilai – nilai yang pada selanjutnya dihubungkan dengan sikap dan perilaku.

C. Ranah Psikomotorik

Beberapa andal mengklasifikasikan dan menyusun hirarki dari hasi berguru psikomotorik. Hasil berguru disusun berdasarkan urutan mulai paling rendah dan sederhana hingga paling tinggi hanya sanggup tercapai ketika siswa telah menguasai hasil berguru yang lebih rendah.

Menurut yang disampaikan oleh Simpson (Purwanto , 2008 : 51) yang mengklasifikasikan hasil berguru psikomotorik kedalam enam yaitu , persepsi (membedakan gejala) , kesiapan (menempatkan diri untuk memulai suatu gerakan) , gerakan terbimbing (meniru model yang dicontohkan) , gerakan terbiasa (melakukan gerakan tanpa model hingga mencpai kebiasaan) , gerakan kompleks (melakukan serang serangkaian gerakan seCaranya berurutan) , dan kreativitas (menciptakan gerakan dan kombinasi gerakan gres yang asli atau asli).

Teori Belajar

Maksud dengan Teori yaitu seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang menawarkan , menjelaskan , dan memprediksikan fenomena. Terdapat dua macam teori , yaitu teori intuitif dan teori ilmiah.

Guru biasanya lebih menekankan pada teori jenis yang pertama yaitu teori intuitif. Pengertian dari Teori intuitif yaitu teori yang dibangun berdasarkan pengalaman praktis.

Sedangkan teori ilmiah yaitu teori yang dibangun berdasarkan hasil-hasil penelitian.

Menurut Wina Sanjaya bahwa seni administrasi pembelajaran yang menitik beratkan pada proses mencari dan menemukan , sanggup membuat hasil berguru menyerupai dalam materi pelajaran tidak diberikan seCaranya langsung. Strategi ini hadir didasari oleh model pembelajaran inkuiri.

Model ini berguru demikian yaitu rangkaian dari aktivitas pembelajaran yang menitikberatkan pada proses berpikir seCaranya kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu persoalan yang dipertanyakan

Macam-Macam Teori Belajar:

Menurut Wina Sanjaya bahwa seni administrasi pembelajaran yang menitik beratkan pada proses mencari dan menemukan , sanggup membuat hasil berguru menyerupai dalam materi pelajaran tidak diberikan seCaranya langsung. Strategi ini hadir didasari oleh model pembelajaran inkuiri.

Model ini berguru demikian yaitu rangkaian dari aktivitas pembelajaran yang menitikberatkan pada proses berpikir seCaranya kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu persoalan yang dipertanyakan.

Terdapat banyak teori terkait belajar. Namun seCaranya umum , terdapat tiga hal terkait teori berguru yaitu: 

Teori Belajar Behavioristik

Menurut teori berguru behavioristik atau tingkah laris , berguru diMaknakan sebagai suatu proses perubahan tingkah laris sebagai jawaban dari interaksi antara stimulus dan respons.

Menurut Ivan Pavlov , sebagai andal yang empelopori munculnya adanya proses kondisioning responden (respondent conditioning) atau kondisioning klasik (classical conditioning).

Dengan melaksanakan suatu percobaan terhadap anjing. Contohnya ketika anjing diberi masakan dan lampu , keluarlah respons anjing itu berupa air liur.

Demikian juga dalam pertolongan masakan yang disertai dengan bel , air liur anjing juga keluar. Setelah berkali-kali dilakukan perlakuan serupa , maka pada ketika hanya bel atau lampu yang diberikan , anjing tersebut juga mengeluarkan air liur.

Makanan yang diberikan disebut perangsang tak bersyarat , sementara bel atau lampu disebut perangsang bersyarat.

Teori Belajar Kognitif

Teori ini lebih menekankan proses berguru daripada hasil belajar. Bagi penganut aliran kognitivistik berguru tidak hanya melibatkan relasi antara stimiulus dan respons. Belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.

Menurut teori kognitif , berguru yaitu perubahan persepsi dan pemahaman. Belajar tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laris yang bisa diamati.

Konsep-konsep terpenting dalam teori kognitif yaitu pembiasaan intelektual oleh Jean Piaget , Discovery Learning oleh Jerom Brunner , dan Resepnyation Learning oleh Ausubul.

Sedangkan berdasarkan teori yang disampaikan oleh Piaget yang mengungkapkan bahwa proses berguru gotong royong terdiri atas tiga tahapan yang dikenal dengan "asimilasi , kemudahan , dan equilibrasi".
  1. Asimilasi yaitu proses pengintegrasian informasi gres ke struktur kognitif yang sudah ada.
  2. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif kedalam situasi yang baru.
  3. Equilibrasi yaitu penyesuaian kesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
Piaget menyatakan pentingnya aktivitas dalam proses berguru mengajar. Mereka meyakini bahwa pengalaman berguru aktif cenderung meningkatkan perkembangan kognitif.

Sedangkan pengalaman berguru pasif cenderung memiliki jawaban yang lebih sedikit dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak.

Teori Belajar humanistik

Maksud dengan teori berguru dalam Aliran humanistik memandang bahwa berguru tidak hanya sekedar sekedar pengembangan kualitas kognitif saja.

Melainkan berguru juga merupakan proses yang terjadi dalam diri individu yang menitikberatkan pada seluruh bab atau domain yang ada. Domain-domain tersebut mencakup domain kognitif , afektif , dan psikomotorik.

Teori konstruktivistik

Maksud dengan teori konstruktif yaitu teori berguru yang menitikberatkan pada  proses pembentukan pengetahuan oleh siswa itu sendiri.

Pengetahuan ada di dalam diri seseorang tidak sanggup di pindahkan begitu saja oleh guru terhadap siswa.

Glaserfeld , Bettencourt dan Matthews mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan hasil bentukan orang itu sendiri.

Sedangkan berdasarkan gagasan Piaget , bahwa pengetahuan merupakan ciptaan insan yang dibuat orang itu sendiri.

Dalam memahami teori ini lebih terperinci , sanggup diketahui dengan memandang ciri-ciri berguru berbasis konstruktif yang dikemukakan oleh Driver dan Oldhan. Adapun ciri-ciri Maksud yaitu:
  1. Orientasi ialah suatu siswa yang diberikan kesempatan dalam menyebarkan motivasi untuk mempelajari topic dengan memberi kesempatan melalui observasi
  2. Elistasi adalah siswa mengungkapakan idenya dengan jalan berdiskusi menulis , membuat poster.
  3. Restrukturisasi ilham , merupakan suatu penjelasan ilham dengan ilham orang lain , membangun ilham gres , mengevaluasi ilham baru.
  4. Penggunaan ilham baru dalam aneka macam situasi
  5. Review , menambahkan atau mengubah gagasan yang perlu direvisi.
 Indikator Hasil Belajar Menurut Para Ahli  Teori Hasil Belajar & Indikator Hasil Belajar Menurut Para Ahli
Ilustrasi Gambar: Teori Hasil Belajar & Indikator Hasil Belajar Menurut Para Ahli 

Demikianlah informasi mengenai Teori Hasil Belajar & Indikator Hasil Belajar Menurut Para Ahli. Semoga informasi ini sanggup bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 
Advertisement

Baca juga:

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teori Hasil Berguru & Indikator Hasil Berguru Berdasarkan Para Ahli"

Post a Comment