Sistem Pendidikan Yang Terbaik Itu, Ternyata Menyerupai Ini..!

Tahun aliran gres masih beberapa bulan kedepan, tapi untuk orang renta yang ingin memperlihatkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya mungkin sudah berfikir bagaimana trik agar memperlihatkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya melalui dunia diluar rumah salah satunya 'dunia sekolah'.

Dunia sekolah yang diperlukan orang renta pastinya tidak ibarat yang diceritakan sebelumnya pada judul "Aku Ingin Mendapatkan Pendidikan, Tapi Aku Benci Sekolah!". Sekarang coba kita lihat bagaimana sistem pendidikan yang sudah termasuk predikat 'Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia' untuk ketika ini. Bagaimana dan dimanakah sistem pendidikan terbaik itu?

Negara yang paling baik tata kelola pendidikannya bukanlah Amerika Serikat, Jepang atau Jerman dan mustahil Indonesia. Akan tetapi, kiblat pendidikan dunia ketika ini mengarah ke negara Finlandia. Amerika Serikat sendiri berada jauh dibawah level Finlandia, tepatnya di urutan ke-17, Indonesia urutan keberapa ya?. Lalu, dimana daya tariknya sistem pendidikan di Finlandia dengan negara-negara lainnya khususnya Indonesia?
Jawabannya: Kemandirian siswa dan guru di Finlandia
  • Kemandirian dalam mengikuti proses berguru mengajar itu tidak hanya dinikmati oleh guru-gurunya yang begitu dihormati tetapi juga ditularkan kepada para pelajar melalui banyak sekali kesempatan-kesempatan penting.
  • Salah satunya dimana setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk memilih jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah ia kuasai.
  • Sistem inilah yang dipertahankan hingga akibatnya berhasil mengantarkan negara ini berada pada posisi puncak sebagai negara yang paling berhasil mengelola pendidikan nasionalnya.
  • Dalam penilaian belajar, angka ketidak lulusan setrik nasional tidak pernah melebihi 2 persen pertahunnya. Finlandia juga tidak mengenal istilah ujian semester apalagi ujian nasional layaknya ditanah air.
  • Evaluasi berguru setrik nasional dilakukan tanpa ada intervensi pemerintah sekali pun. Karena setiap sekolah bahkan guru berkuasa penuh untuk menyusun kurikulumnya sendiri.
  • Kaprikornus jangan pernah berhayal bahwa guru-guru di Finlandia disibukkan untuk mengejar terget-target tertentu lantaran di negeri ini guru selalu menyesuaikan materi ajarnya dengan kebutuhan setiap pelajar.
  • Siapa pun presidennya dan menteri pendidikannya tidak akan kuat signifikan terhadap masa depan pendidikan. Karena fungsi pemerintah dalam memajukan sektor pendidikan yakni dukungan finansial dan legalitas.
  • Mau bagaimana triknya, maka gurulah yang berwewenang atas itu lantaran guru dipandang sebagai sosok yang paling mengerti mau dimana wajah pendidikan Finlandia dibawa dimasa yang akan datang. Sistem ini telah berdampak positif kepada contoh trik mengajar guru yang tidak terlalu dipusingkan oleh hiruk pikuknya politik nasional negaranya.
  • Keseriusan negara Finlandia menyokong keberhasilan pendidikan nasionalnya dibuktikan dengan diterapkannya kebijakan gratis sekolah 12 tahun.
  • Guru-guru Finlandia yakni lulusan terbaik setiap perguruan tinggi dan mereka harus masuk dalam kelompok 10 besar lulusan terbaik.
  • Jika tidak, jangan pernah bermimpi jadi guru di negeri ini. Itulah sebabnya guru-guru di Finlandia betul-betul berdedikasi tinggi. Gajinya besar dong? Tidak. Guru-guru Finlandia justru digaji dengan honor secukupnya bahkan bisa dikatakan kurang memadai. Tetapi gurunya begitu menikmati profesinya hal ini lantaran lebih banyak didominasi masyarakat Finlandia begitu menghormati dan menghargai profesi seorang guru.
  • Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan training terbaik pula.
  • Profesi guru sendiri yakni profesi yang sangat dihargai, meski honor mereka tidaklah fantastis.
  • Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk sanggup masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas aturan atau kedokteran!
  • Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan penilaian bagi siswa merupakan serpihan yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan berguru siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia.
  • Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.
  • Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan semenjak Pra-TK!
  • Ini membantu siswa berguru bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.
    Siswa didorong untuk bekerja setrik independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel.

Adanya terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan, dan menjadikan suasana berguru menjadi tidak menyenangkan.
  • Kelompok siswa yang lambat menerima dukungan intensif.
  • Sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk.
  • Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki.
  • Seorang guru yang bertugas menangani duduk kasus berguru dan prilaku siswa membuat aktivitas individual bagi setiap siswa dengan pemfokusan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian tiba sempurna waktu; berikutnya, bawa buku, dan lain sebagainya. Kalau menerima PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.
  • Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka.
  • Menurut mereka, kalau kita menyampaikan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan kalau mereka aib maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melaksanakan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.
  • Setiap siswa diperlukan agar gembira terhadap dirinya masing-masing. Ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.

Ditanah air Indonesia, bekerjsama sistem pendidikan Finlandia telah terterapkan semenjak tahun 1961 melalui wadah gerakan pramuka. Apa yang berlaku di Finlandia jelas-jelas merupakan sistem pendidikan yang berlalu di gerakan pramuka. Dimana setiap kecakapan dan keterampilan dibidang tertentu yang dimiliki oleh setiap anggota pramuka, bila sudah merasa bisa bisa mengusulkan diri untuk di uji.
  • Finlandia tidak pernah membebani muridnya untuk hal-hal yang kurang bermutu atau mengurangi ke-kreativitasan seorang anak sesudah meninggalkan rumah sekolah. Maka, kiprah tugas (PR), les embel-embel dan bimbingan ini dan itu nyaris tidak pernah ada di Finlandia.
Bagaimana dengan tanah air? Tekanan yang begitu berat sangat terasa apalagi menjelang ujian nasional. Setiap murid selalu diberi les embel-embel yang berlebihan, pelajar di wajibkan mengikuti Tryout hampir tiap bulan dengan alasan untuk mengukur kemampuan siswa. Dirumah disuguhi lagi dengan tugas-tugas berat bahkan ada lagi sajian les embel-embel yang ditawarkan padahal nuansa bisnisnya lebih terasa daripada urgensinya bagi penerima didik.
Beberapa hal yang mungkin bisa ditiru, dari sistem pendidikan yang ada di Finladia, diantaranya :
  • Anak Finlandia tidak memulai sekolah hingga usia mereka 7 Thn. ( Bandingkan dengan para orangtua di Indonesia justru gembira anaknya sekolah pada usia dibawah usia 7 tahun. bahkan dengan beben pembelajaran yang berat.)
  • Tidak di bebani Ujian dan PR, hingga menjelang usia mereka remaja.
  • Anak-anak tidak diukur sama sekali selama enam tahun pertama pendidikan mereka. ( Pada sistem pendidikan kita , Murid SD hingga stress lantaran sering ditakuti Pihak sekolah, dengan seabreg Ujian, Padahal terkadang anak sering tidak diajar ).
  • Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yang diambil ketika bawah umur berusia 16 Tahun. ( Bandingkan dengan sistem ujian ujian di Sekolah Menengah Pertama dan SMA, Ditambah UN, bukan saja membuat Lembaga pendidikan tidak jujur, Anak hanya dihargai Otaknya saja, Minus talenta dan Minat,)
  • Tidak ada Kelas Unggulan,semua kemampuan berada pada kelas yang sama. Dan terbukti akibatnya RSBI /RSI di indonesia oleh MK dicabut keberadaanya, lantaran akan tercipta kasta kasta gres dalam dunia pendidikan.
  • Finlandia menghabiskan sekitar 30 persen lebih untuk biaya pendidikan per siswa mengungguli Amerika Serikat.
  • 30 persen bawah umur mendapatkan dukungan embel-embel selama sembilan tahun pertama mereka sekolah.
  • 66 persen siswa masuk ke perguruan tinggi dan tertinggi di Eropa
  • Nyaris semua siswa memilki kemampuan akademis yang merata
  • Kelas sains maksimal 16 siswa sehingga mereka sanggup melaksanakan eksperimen mudah dalam setiap kelas.
  • 93 persen masyarakat Finlandia lulus dari SMA, bahkan 17,5 persen lebih tinggi dari Amerika Serikat
  • 43 persen dari Finlandia siswa sekolah menengah pergi ke sekolah kejuruan.
  • Siswa SD mendapatkan 75 menit dari istirahat sehari di Finlandia dibandingkan rata-rata 27 menit di Amerika Serikat.
  • Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas, dan mengambil 2 jam seminggu untuk “pengembangan profesional.”
  • Finlandia mempunyai jumlah guru sebanyak di New York City, namun siswa jauh lebih sedikit. Dengan perbandingan 600.000 siswa di finlandia dengan 1,1 juta di New York City.

Kita mungkin tidak bisa menerapkan seratus persen sistem pendidikan Finlandia diatas, tetapi banyak hal baik yang bisa kita tiru dan lakukan dari sistem pendidikan Finlandia diatas. Mari berbuat untuk pendidikan yang lebih baik di negara kita. [http://esqsmartplus.com/]

Sistem pendidikan yang diterapkan kini ini masih perlu dilakukan perbaikan, mari kita simak bagaimana trik kreatif meminta perbaikan sistem pendidikan;

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sistem Pendidikan Yang Terbaik Itu, Ternyata Menyerupai Ini..!"

Post a Comment