Matematika yaitu ilmu ihwal pola dan kita mempelajarinya untuk mencar ilmu berpikir setrik logis, kritis dan kreatif, namun matematika yang kita pelajari di sekolah tidak sanggup memotivasi para siswa dengan efektif, dan ketika mereka bertanya, "Mengapa kita mencar ilmu hal ini?" seringkali dikatakan bahwa lantaran mereka memerlukannya untuk kelas matematika atau ujian berikutnya.
Namun bukankah akan menjadi luar biasa kalau setiap waktu kita mencar ilmu matematika hanya lantaran matematika itu indah atau menyenangkan, atau merangsang pikiran? Nah, aku tahu banyak orang tidak punya kesempatan untuk melihat bagaimana hal ini sanggup terjadi, jadi aku akan menawarkan teladan singkat dengan koleksi bilangan favorit saya, Bilangan Fibonacci.
Orang yang kita kenal dengan nama Fibonacci bahwasanya berjulukan Leonardo dari Pisa, 'dan bilangan-bilangan ini muncul dalam bukunya "Liber Abaci," yang mengajarkan kepada Dunia Barat ihwal metode aritmatika yang kita gunakan ketika ini Dalam penerapannya, Bilangan Fibonacci dijumpai di alam, sangat sering. Jumlah kelopak pada bunga biasanya merupakan Bilangan Fibonacci, atau jumlah bundar pada bunga matahari atau nanas juga cenderung merupakan Bilangan Fibonacci.
Nyatanya, ada banyak penerapan lain dari Bilangan Fibonacci, namun yang paling menginspirasi bagi aku yaitu pola indah yang ditunjukkan oleh bilangan itu. Mari aku tunjukkan salah satu favorit saya. Anggap saja Anda menyukai bilangan kuadrat, dan sejujurnya, siapa yang tidak suka?
Nah, bukan kejutan bahwa kalau Anda menambah dua Bilangan Fibonacci yang berurutan, Anda akan mendapat Bilangan Fibonacci berikutnya, bukan begitu? Begitulah bilangan itu dibuat.
Enam yaitu dua dikali tiga,
15 yaitu tiga dikali lima,
40 yaitu lima dikali delapan,
dua, tiga, lima, delapan, siapa yang kita pahami? Tentu saja Fibonacci!
Mengapa kuadrat dari satu, satu, dua, tiga, lima, dan delapan kalau dijumlahkan sama dengan 8 dikali 13?
Kita mulai dari persegi 1 X 1,
kemudian aku membuat persegi 1 X 1 di sebelahnya.
Kini, ada segiempat 1 X 2.
Di bawahnya,
aku akan membuat persegi 2 X 2,
dan di sebelahnya, persegi 3 X 3,
di bawahnya, persegi 5 X 5,
kemudian persegi 8 X 8,
sekarang ada satu segiempat besar, bukan?
21 kali 34 dan seterusnya.
Kini lihat yang ini.
Jika Anda membagi 13 dengan 8 risikonya 1,625.
Dan kalau Anda membagi bilangan yang lebih besar dengan yang lebih kecil risikonya akan menjadi semakin kecil sampai 1.618, yang dikenal oleh banyak orang sebagai "Rasio Emas," angka yang telah membuat kagum para matematikawan, ilmuwan, dan seniman selama berabad-abad.
Kini, aku memperlihatkan semua hal ini karena, ibarat kebanyakan dari ilmu matematika, ada cuilan sisi indahnya yang aku khawatir tidak mendapat perhatian yang cukup di sekolah-sekolah kita. Kita menghabiskan banyak waktu mempelajari perhitungan, namun kita jangan lupa ihwal penerapannya, termasuk, mungkin penerapan yang paling penting, pembelajaran untuk berpikir.
Jika aku sanggup merangkum hal ini dalam sebuah kalimat, kalimat itu adalah:
Matematika bukan sekedar mencari nilai X, namun juga mencari tahu mengapa
Terima kasih banyak. [Arthur Benjamin] Sebagai tambahan, mari kita simak video guru yang super kreatif ini, mengerjakan perkalian jadi kreatif;
0 Response to "Arthur Benjamin: Keajaiban Bilangan Fibonacci"
Post a Comment