July 05, 2018 Cerita Motivasi, Kompetensi Guru, Quote Pendidikan Angela Lee: Kunci Keberhasilan Ialah Tekad Matematika untuk Kelas 7 [SMP Kelas 1] di sekolah-sekolah negeri kota New York. Dan ibarat guru lainnya, saya membuat beberapa kuis dan ujian. Saya memberi kiprah pekerjaan rumah [PR]. Dan ketika tugas-tugas tersebut dikumpulkan, saya memberi nilai. Hal yang mengagetkan saya ialah IQ bukanlah satu-satunya perbedaan di antara siswa-siswa terbaik dan terburuk saya. Beberapa dari mereka yang mendapat nilai terbaik tidak mempunyai IQ yang luar biasa tinggi. Beberapa dari belum dewasa yang paling cerdas tidak begitu berhasil. Dan ini membuat saya berpikir. Beberapa hal yang perlu Anda pelajari di Matematika untuk SMP kelas 1, tentu saja, sangat sulit: perbandingan, desimal, luas jajaran genjang. Tapi konsep-konsep ini bukannya tidak mungkin, dan saya sangat yakin bahwa setiap murid saya sanggup mempelajari materi tersebut kalau mereka bekerja cukup keras dan lama. Setelah beberapa tahun mengajar, saya menyimpulkan bahwa yang kita perlukan dalam pendidikan ialah pemahaman yang lebih baik perihal murid dan pembelajaran dari sudut pandang motivasi, dari sudut pandang psikologis. Dalam pendidikan, salah satu alat ukur terbaik yang kita ketahui ialah IQ, tetapi bagaimana bila keberhasilan di sekolah dan kehidupan tergantung lebih banyak lagi pada hal- hal selain dari kemampuan Anda untuk berguru dengan cepat dan mudah? Makara saya meninggalkan kelas, dan saya pergi ke sekolah pascasarjana untuk menjadi seorang psikolog. Saya mulai mempelajari belum dewasa dan orang cukup umur dari semua jenis latar belakang yang sangat menantang, dan dalam setiap studi, pertanyaan saya adalah, Siapa yang berhasil di sini dan mengapa? Saya dan tim penelitian saya pergi ke Akademi Militer West Point. Kami mencoba untuk memprediksi kadet mana yang akan tetap tinggal di training militer dan siapa yang akan keluar. Kami pergi ke National Spelling Bee [Lomba Mengeja Nasional] dan mencoba memprediksi anak-anak mana yang akan maju terjauh dalam kompetisi. Kami mempelajari guru-guru gres yang bekerja di lingkungan yang benar-benar sulit, dan bertanya guru-guru mana yang masih akan tetap mengajar pada final tahun fatwa sekolah, dan siapa di antara mereka yang paling efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran bagi siswa mereka? Kami bermitra dengan perusahaan-perusahaan swasta, dan bertanya, siapakah di antara staf penjualan yang akan tetap bekerja? Dan siapa yang akan menghasilkan uang paling banyak? Dalam semua konteks yang sangat berbeda itu, sebuah karakteristik muncul sebagai prediksi keberhasilan yang signifikan dan penting. Dan hal itu bukanlah kecerdasan sosial. Itu bukanlah penampilan yang menarik, kesehatan fisik, dan bukan juga I.Q. Hal itu ialah tekad. Tekad ialah semangat dan ketekunan untuk tujuan-tujuan jangka panjang... Tekad berarti mempunyai stamina... Tekad menempel dengan masa depan Anda setiap hari, bukan hanya selama seminggu, bukan pula satu bulan, tapi untuk bertahun-tahun, dan bekerja benar-benar keras untuk membuat masa depan itu menjadi kenyataan... Tekad ialah menjalani hidup ibarat sebuah pertandingan lari maraton, bukan lomba lari jarak dekat. Beberapa tahun yang lalu, saya mulai mempelajari perihal tekad di sekolah-sekolah negeri Chicago. Saya minta pada ribuan siswa Sekolah Menengah Pertama untuk mengisi kuesioner perihal tekad, kemudian menunggu satu tahun lebih untuk melihat siapa yang akan lulus. Ternyata belum dewasa yang lebih bertekad akan jauh lebih mungkin untuk lulus, bahkan ketika saya mencocokkan mereka dengan setiap karakteristik yang saya bisa ukur, hal-hal ibarat pendapatan keluarga, nilai ujian pencapaian standar [ujian akhir], bahkan seberapa rasa kondusif belum dewasa ketika mereka berada di sekolah. Makara tidak hanya di West Point atau National Spelling Bee tekad itu penting. Hal ini juga berlaku di sekolah, terutama pada belum dewasa yang beresiko putus sekolah. Bagi saya, hal yang paling mengejutkan perihal tekad ialah betapa sedikit yang kita ketahui, betapa sedikit yang ilmu pengetahuan ketahui, perihal membangun tekad. Setiap hari, orang bau tanah dan guru bertanya pada saya, "Bagaimana saya membangun tekad pada anak-anak? Apa yang harus saya lakukan untuk mengajar belum dewasa etos kerja yang kuat? Bagaimana trik menjaga mereka untuk tetap termotivasi dalam jangka panjang?" Jawaban yang jujur adalah, saya tidak tahu. Apa yang saya ketahui ialah bahwa talenta tidak membuat anda mempunyai tekad. Data kami menunjukkan dengan sangat terang bahwa ada banyak individu-individu berbakat yang tidak mengikuti akad mereka. Pada kenyataannya, dalam data kami, tekad biasanya tidak bekerjasama atau bahkan berbanding terbalik dengan besarnya bakat. Sejauh ini, ilham terbaik yang pernah saya dengar perihal membangun tekad pada belum dewasa ialah sesuatu yang disebut "pola pikir yang berkembang." Ini ialah sebuah ilham yang dikembangkan di Universitas Stanford oleh Carol Dweck, dan itu ialah kepercayaan bahwa kemampuan untuk berguru sanggup berubah, bahwa hal itu sanggup berubah dengan perjuangan Anda. Dr. Dweck telah menunjukkan bahwa ketika belum dewasa membaca dan berguru perihal otak dan bagaimana otak berubah dan berkembang dalam menanggapi tantangan, mereka cenderung lebih tekun ketika mereka gagal, alasannya mereka tidak percaya bahwa kegagalan ialah kondisi permanen. Makara teladan pikir yang berkembang ialah ilham yang anggun untuk membangun tekad. Tapi kita perlu lebih banyak. Dan disini saya akan mengakhiri ucapan saya, alasannya di sanalah daerah kita berada. Itu ialah pekerjaan yang ada di hadapan kita. Kita perlu mengambil ide-ide terbaik kita, intuisi kita yang terkuat, dan kita perlu untuk menguji mereka. Kita perlu untuk mengukur apakah kita telah berhasil, dan kita harus bersedia untuk gagal, untuk menjadi salah, untuk mulai dari awal lagi dengan apa yang sudah kita pelajari. Dengan kata lain, kita perlu bertekad untuk membuat belum dewasa kita menjadi lebih bertekad. Terima kasih. [Angela Lee Duckworth] Mari kita dukung Revolusi Mental, untuk perubahan yang lebih baik. Video ilustrasi berikut mungkin bisa mengajak kita untuk ikut berubah; Share on Facebook Share on Twitter Share on Google+ Share on LinkedIn Subscribe to receive free email updates:
0 Response to "Angela Lee: Kunci Keberhasilan Ialah Tekad"
Post a Comment