Lupa berkaitan dengan proses kerja dan memori otak. Peristiwa luar biasa yang menggetarkan hati kita tentu akan tetap diingat, tetapi insiden yang biasa-biasa saja sangat gampang dilupakan. Bisakah otak insan mengingat segala sesuatu yang dialami pancaindera? Bisakah kita menghapus lupa sehingga segala sesuatu terekam tepat dalam otak selamanya?
Pakar neuroscience Taruna Ikrar, MD, PhD, menjelaskan apa yang terjadi dengan otak kita yang menyebabkan terjadinya lup, dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah lupa.
Berikut ini wawantrik i-TechMagazine.com dengan jago utak atik otak itu, yang berada di Amerika Serikat.
Menurut Anda, sebagai jago neuroscience, mengapa orang bisa lupa dan bagaimana triknya untuk mencegah lupa?
Dalam kondisi normal, lupa bisa merupakan suatu prosedur pembelaan ego dan merupakan suatu prosedur pertahanan diri dari banyak sekali aspek stressor psikologi. Namun dalam konteks lain pelupa juga merupakan salah satu ciri penyakit, contohnya Alzahemer.
Sedangkan proses mengingat, terhubung begitu akrab dengan proses belajar. Sehingga sanggup didefinisikan berguru sebagai suatu proses yang akan mengubah sikap berikutnya. Demikian pula kemampuan untuk mengingat atas banyak sekali pengalaman masa lalu.
Memori ialah penting untuk semua proses pembelajaran, alasannya memungkinkan Anda menyimpan dan mengambil informasi yang Anda pelajari. Dengan demikian, daya ingat atau memori tergantung pada proses belajar. Demikian pula berguru juga tergantung pada memori.
Daya ingat atau memori ditujukkan dalam penelitain neurosains, bahwa: Jenis memori sanggup diklasifikasikan menurut kriteria yang digunakan, dan setidaknya tiga jenis memori sanggup dibedakan, yaitu: memori sensorik, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang.
1). Pada Jenis Memori sensorik: mengambil informasi yang diberikan oleh indera dan mempertahankan setrik akurat tapi sangat singkat. Memori sensorik berlangsung dalam waktu yang singkat yang sering dianggap sebagai bab dari proses persepsi.
2). Memori jangka pendek mencatat sementara insiden dalam kehidupan kita. Sebagai contoh, kita sanggup mengingat bentuk wajah orang yang kita kenal, atau nomor telepon yang kita dengar dari seseorang, tetapi informasi ini akan cepat hilang, kecuali kita membuat perjuangan sadar untuk mempertahankannya.
Memori jangka pendek mempunyai kapasitas penyimpanan hanya sekitar tujuh item dan berlangsung hanya beberapa puluh detik.
3). Memori jangka panjang tidak hanya menyimpan semua insiden penting yang dihadapi dalam kehidupan kita, hal ini memungkinkan kita untuk mempertahankan makna kata-kata dan keterampilan fisik yang telah kita pelajari. Kapasitasnya sanggup berlangsung berhari-hari, bulan, tahun, atau bahkan seumur hidup.
Meskipun masing-masing jenis memori mempunyai modus tertentu dan tersendiri, namun mereka semua bekerja sama setrik akrab dalam proses mengingat dan menghafal.
Memori jangka panjang, yang setrik keseluruhan ditentukan oleh kriteria menurut durasi yang mana salah satu kriteria tersebut ialah apakah memori jangka panjang tersebut sanggup diungkapkan setrik nyata.
Berdasarkan kriteria ini, dua bentuk utama dari memori jangka panjang, yaitu:
1). Memori deklaratif: ialah ingatan yang berhbungan dengan segala sesuatu yang sanggup diungkapkan dengan kata-kata, seperti: ulang tahun Anda, pengalaman dan lain-lain.
Bentuk ingatan ini juga disebut memori eksplisit, alasannya Anda sanggup memberi nama dan menggambarkan masing-masing hal diingat setrik eksplisit.
2). Bentuk lain dari memori jangka panjang ialah memori non-deklaratif. Hal ini juga dikenal sebagai memori implisit, alasannya Anda mengungkapkannya dengan trik lain daripada kata-kata.
Sebagai contoh, dikala Anda naik sepeda, menyulap beberapa bola atau hanya mengikat tali sepatu Anda, Anda mengekspresikan kenangan keterampilan motorik yang tidak memerlukan penggunaan bahasa. Seperti "motor kenangan" hanya satu jenis memori implisit.
Sehingga setrik prinsip, menurut neurosains, bahwa ingatan atau memori, ialah suatu proses kerja otak, yang ditandai oleh penyimpanan ingatan di dalam system synapses antara neuron, dalam upaya menyimpan banyak sekali informasi yang diharapkan oleh diri kita.
Sehingga untuk meningkatkan daya ingat, perlu dilakukan minimal 3 hal:
- Sering mengulang hal-hal penting semoga sensasi system saraf senantiasa diperkuat pada sentra memori diotak.
- Mengorganisasi dengan baik proses berguru yang berjalan, sehingga setrik sistematis, ingatan tersebut terstruktur dengan baik, yang pada alhasil memudahkan ingatan.
- Mengkonsumsi masakan yang sehat berupa protein-protein yang diharapkan untuk proses kerja dan regerasi system saraf.
Taruna Ikrar, MD, PhD ialah Kepala Brain & Circulation Institute of Indonesia (BCII) [http://www.i-techmagazine.com/index_berita/laporan_utama/maret2014/taruna_lupa.html].
Punya anak atau saudara yang duduk di kursi SD atau SMP, coba berikan permainan tangram siapa tahu ia suka. Hasil kreativitas anak dari permainan tangram sanggup diliha pada video berikut;
0 Response to "Taruna Ikrar: Kiat Mencegah Lupa"
Post a Comment