Belajar Matematika Dari Kerusuhan Lp Tanjung Gusta

Saling melempar tanggung jawab ketika terjadi duduk perkara bukanlah perilaku seorang pemimpin. Kerusuhan LP Tanjung Gusta kita jadikan pembelajaran untuk membenahi atau perbaikan di LP lainnya lantaran aturan sebab-akibat atau aksi-reaksi itu niscaya ada. Hanya duduk perkara waktu kapan akan muncul ke permukaan sebab-akibat atau aksi-reaksi itu lantaran intinya tingkat kesabaran insan ada batasnya. Setrik logika juga bisa kita sanggup bahwa sebuah kerusuhan massa yang besar mustahil hanya lantaran sakit hati sehari. Jangan terlalu serius ceritanya mari kita lihat kerusuhan LP Tanjung Gusta dari sisi yang berbeda.

Berawal dari kerusuhan LP Tanjung Gusta kemarin, dikabarkan di beberapa surat kabar di Indonesia, diantaranya:

☛ http://berita.plasa.msn.com/ dan http://www.jpnn.com/ menuliskan...
Sementara itu, anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari mengatakan, kondisi kelebihan kapasitas sekitar 300 persen menjadikan pertikaian antar narapidana.

☛ http://regional.kompas.com/ menuliskan...
Kanwil Kemhuk dan HAM sebelumnya niscaya sudah mengetahui kapasitas lapas lebih dari 247 persen dan minim fasilitas. "Jelas ini sudah tidak sesuai dengan daya tampung napi di lapas, dan yang bertanggung jawab penuh terhadap kondisi dan keadaan ini yaitu Menkumham dan Kanwil Depkumham Sumut," ucap Khaidir. [Wakil Direktur LBH Medan Muhammad Khaidir F Harahap SH].

☛ http://www.gatra.com/ menuliskan...
"Memang Lapas kami di kota besar ada kelewat / over penghuni," kata Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia [Wamenkum HAM], Denny Indrayana, Kamis malam, [11/7]. Lapas Kelas IA Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara itu, ketika ini dihuni 2.600 orang atau 270% melebihi daya tampung maksimalnya yang hanya untuk 1.500 narapidana.

☛ http://nasional.kompas.com/ menuliskan...
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mengakui bahwa Lapas Kelas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, memang kelebihan kapasitas. Jumlah narapidana yang mendekam di lapas tersebut terhitung 11 Juli 2013 sekitar 2.600 orang. Jumlah ini, berdasarkan Denny, melebihi kuota hingga 247 persen dari kapasitas maksimal lapas yang seharusnya hanya 1.054 narapidana.

☛ http://www.republika.co.id/ menuliskan...
Namun, dari catatan terbaru per Kamis 11 Juni 2013, Lapas tersebut sekarang menampung sekitar 247 persen lebih banyak dari seharusnya. Artinya Lapas Kelas I Medan ini total berpenghuni sebanyak 2.600 narapidana.

☛ http://www.metrotvnews.com/ menuliskan...
Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edy mengungkap dua penyebab terjadinya kerusuhan di LP Tanjung Gusta, Medan, Kamis [11/7]. Kelebihan kapasitas berdasarkan Tjatur tak boleh melebihi seratus persen. Namun kenyataannya, kelebihan kapasitas di LP terkait mencapai 247%.

Dari banyak sekali pemberitaan media diatas, orang-orang yang memiliki jabatan penting di negara kita ini mulai dari wakil menteri hingga Anggota dewan perwakilan rakyat tidak paham dengan matematika. Apa yang perlu diperbaiki yaitu data dan laporan kemasyarakat agar masyarakat Indonesia tidak ikutan salam dalam bermatematika.

Kapasitas LP Tanjung Gusta yaitu 1.054 orang dan dihuni 2600 orang sehingga kelebihan kapasitas yaitu 1.546 orang dan jikalau dibentuk dalam persentase yaitu 146,7% atau sekitar 147%. Apa yang diberitakan media dan mereka yang menyampaikan dirinya wakil menteri apalagi wakil rakyat kurang sempurna bahwa kelebihan kapasitas LP Tanjung Gusta 247%.

Dengan melihat citra sederhana ini, beberapa tahun terakhir ini di meja kerjanya Bapak Presiden SBY banyak data yang salah lantaran kemampuan para menteri dan wakil rakyat yang salah dalam bermatematika. Akibatnya Bapak Presdiden salah dalam mengambil keputusan lantaran data yang masuk sudah salah. Kesalahan dalam mengambil keputusan berakibat ke perbaikan yang kurang sempurna sehingga perkembangan negara akan jalan di daerah atau malah mengalami kemunduran.

Semoga pemerintah mau terus mencar ilmu 😊

Terimakasih kepada Drs.Mujib Wiyono, Bapsol Cynkmoe, Tarutpatni Budi Lestari atas balasan 150% dari soal yang kami sajikan, yaitu: "Sebuah kapal bahari maksimal sanggup mengangkut penumpang 100 orang. Saat ini kapal diketahui mengangkut penumpang 250 orang. Berapa persenkah kelebihan penumpang ketika ini???".

Suka matematika tapi tidak kenal dengan Bapak Hendra Gunawan kurang seru, yuk mengenal salah satu matematikawan Indonesia melalui video berikut;

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Belajar Matematika Dari Kerusuhan Lp Tanjung Gusta"

Post a Comment