Karena goresan pena pada majalah Sriwijaya Magazine ini sangat baik dibaca dan diketahui banyak orang sehingga kita ceritakan kembali. Semoga bisa menyemangati diri kita dalam menjalani kehidupan kita dan biar juga bisa menginspirasi terkhusus kepada guru-guru di Indonesia.
Nie Ing Han tidak mengenal kata tidak bisa. Prinsip hidup napoleon bonaparte yang ia penyesuaian untuk dirinya ini memberinya semangat untuk menyebarkan ilmu dengan menjadi guru meski ia mempunyai keterbatasan penglihatan.
Mengajar sudah menjadi hal yang tak terpisahkan dari Ing Han. "Ilmu kalau tidak dipelihara akan Hilang". Kaprikornus saya mengajar untuk memeliharanya," ujar Ing Han.
Berbagi ilmu sudah menjadi kebiasaanya semenjak masa sekolah. Ia selalu diandalkan teman-temannya untuk membantu menjawab duduk kasus matematika yang sulit. Ing Han yang populer terpelajar di kalangan teman-temannya bahkan meraih predikat siswa terbaik dari tiga Sekolah Menengan Atas ternama di Salatiga kala itu.
Profesi seorang guru bukan hal gres bagi Ing Han, sebab kedua orang tuanya juga berprofesi sebagai guru. Didasari keinginannya untuk membantu kedua orang bau tanah mencari biaya untuk kuliah, ia pun menjalankan profesi sebagai seorang guru privat untuk murid-murid Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas di sela-sela kesibukannya berkuliah. Usai menamatkan kuliah, ia kembali ke kampung halaman di Salatiga yang mengajar di Universitas Katolik Satya Wacana. Pada tahun 1977 ia merantau ke Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan swasta sambil meneruskan profesinya sebagai pengajar di Unversitas Katolik Indonesia.
MENGAJAR DI TENGAH KETERBATASAN
Keterbatasan penglihatan yang dimiliki Ing Han Tidak membatasinya dalam mengajar. Ia memakai banyak sekali materi yang sama yang dipakai oleh guru-guru lain pada umumnya. "Saya bisa menuliskan materi di papan tulis. Namun sebab saya tidak bisa membacanya, siswa yang biasanya membacakan dan memberi kode ke mana saya melanjutkan menulis," terang Ing Han.Ia juga dengan rapi menyusun buku-buku pelajaran koleksinya yang lebih banyak didominasi ialah buku yang ia gunakan ketika bersekolah dan kuliah. Hingga sekarang ia masih ingat dengan terang setiap judul dari buku-buku tersebut. Beberapa halaman pentingpun masih dengan terang ia ingat dan bisa dengan sempurna menyebutkan poin-poin penting yang ada di dalamnya.
Ing Han ialah sosok guru yang cenderung mengarahkan murid-muridnya untuk menemukan sendiri motivasi untuuk belajar. "Jika ingin sukses harus pintar, kalau ingin terpelajar maka harus belajar, dan kalau ingin berguru harus rajin membaca", pesan Ing Han bagi murid-muridnya yang ingin sukses.
Seperti apa Masa Depan itu, mari kita lihat ilustrasi sederhana ihwal mas Depan;
0 Response to "Berbagi Ilmu Meski Mempunyai Keterbatasan"
Post a Comment