Olahraga Otak Ini Harus Kita Lakukan Demi Melatih Konsentrasi

Banyak orang menganggap olahraga ialah kegiatan fisik yang penting untuk kebugaran tubuh. Padahal, meski tidak terlihat, otak pun memerlukan olahraga untuk memelihara kesehatan dan supaya kerjanya tetap optimal.

Setiap hari kita bisa melaksanakan olahraga fisik atau otak tetapi ika dibandingkan olahraga fisik, olahraga otak jauh lebih gampang dilakukan sebab tidak memerlukan arena dan peralatan khusus. Olahraga otak juga sanggup dikerjakan di mana saja. Olahraga otak juga sanggup dilakukan sepanjang hidup kita.

Ada banyak sekali olahraga otak, misalnya:
✔ mengisi teka-teki silang (TTS),
✔ menyusun puzzle,
✔ bermain catur atau bridge,
✔ berguru bahasa ajaib dan
✔ mendengarkan musik.
Kegiatan yang relatif gampang dan menyenangkan serta memberi manfaat besar bagi otak. Kegiatan tersebut membuat kerja otak optimal dan tidak gampang pikun dikala berusia lebih lanjut.

”Sampai sekarang, pemahaman saya olahraga ya atrik fisik yang mengeluarkan keringat dan menyehatkan tubuh. Lagi pula olahraga yang terkenal di Indonesia ialah sepak bola dan bulu tangkis. Saya belum tahu soal olahraga otak,” kata Nur Hikmah (19), mahasiswa semester II Jurusan Bahasa Inggris Akademi Bahasa Asing Jatiwaringin, Bekasi.

Dia kini menekuni karate di kampusnya dan berlatih seminggu sekali. Namun, dikala tahu begitu besar manfaat olahraga otak bagi dirinya, beliau bertekad akan melaksanakan kegiatan itu. Selama ini, di lingkungan sekitarnya, menyerupai di rumah dan kampus, beliau sangat jarang melihat orang berolahraga otak, menyerupai bermain catur atau mengisi TTS. Hal itu menyebabkan beliau tidak tertarik menekuni kegiatan tersebut.

Lain halnya dengan Janna (19), mahasiswa semester II Jurusan Teknik Komputer Akademi Manajemen Informatika dan Komunikasi Jatiwaringin, dan Tasripah (21), mahasiswa Jurusan Manajemen Informatika di kampus yang sama, sama-sama menggemari permainan catur. Mereka mengenal catur melalui ayah mereka masing-masing.

Setelah menguasai permainan itu, mereka berani mengajak adik, abang atau kerabat lainnya bertanding. Mereka sering menang, bahkan bisa mengalahkan guru mereka, sang ayah. Namun, jarang ada anak wanita lain yang mengerti catur di lingkungan mereka. Kondisi itu berlanjut hingga mereka kuliah. Alhasil, mereka kini jarang bermain catur kecuali di komputer.

”Waktu saya masih SD, saya juara tingkat RT. Sekarang malah tidak sempat lagi main catur,” kata Tasripah, yang kini menekuni karate demi berguru melindungi diri itu.

Menurut dia, dikala beliau kecil di lingkungan kawasan tinggalnya di Larangan, Brebes, Jawa Tengah, banyak yang menganggap catur ialah permainan anak pria sehingga tidak ada anak wanita lain yang ikut main catur.

”Awalnya, saya sering melihat orang main catur. Saya tertarik dan iseng bertanding melawan adik. Ternyata saya bukan hanya sanggup mengalahkan adik saya, melainkan juga paman dan ayah saya,” kata Janna, yang juga sering menang dalam permainan catur di komputer.

Mereka setuju permainan catur melatih konsentrasi mereka. ”Tiap kali main, niscaya tidak mendengar apa-apa lagi, fokus ke papan catur,” ujar Tasripah.

Sementara Ahmad Dwi Rahmat Martono (26), mahasiswa semester V Manajemen Informatika AMIK Jatiwaringin, mengaku semenjak kecil tidak pernah tertarik bermain catur atau olahraga otak lainnya.

Manfaat

Olahraga otak sepintas sepele dan hanya bermain-main mengisi waktu luang. Namun, perlu disadari bahwa kegiatan ini penting bagi otak. Selain untuk istirahat dan rekreasi, olahraga otak juga membuat otak segar kembali sehingga sanggup bekerja optimal. Olahraga otak umumnya juga membuat orang berpikir, menganalisis, melatih kecerdasan emosional, mencegah kepikunan, serta menumbuhkan motivasi untuk meraih kemenangan melalui trik yang jujur dan sportif.

Dalam permainan bridge terdapat unsur manajemen, melatih kesabaran, bersikap sopan santun, berkomunikasi, keterbukaan, dan bersikap jujur. Selain itu, banyak yang menganggap permainan bridge merupakan implementasi dari banyak sekali ilmu, menyerupai matematika, psikologi, dan manajemen.

Ketua Badan Pembentukan dan Pembinaan Tim Nasional (BPPTN) Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB Gabsi) Roy E Tirtadji berpendapat, olahraga bridge membuatnya bisa menganalisis dan mengasah ilmu manajemennya. ”Saya menyerupai kini antara lain sebab olahraga bridge,” kata Roy, beberapa waktu lalu. Dia antara lain pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group dan Presiden Lippoland Development.

Sementara permainan catur menawarkan manfaat antara lain berupa menambah kecerdasan, melatih kedua sisi otak, meningkatkan konsentrasi, mencegah kepikunan, menambah memori, dan menambah kemampuan membaca. Permainan catur juga melatih disiplin, konsistensi, pengarsipan, dan menghitung cepat.

Di Sekolah Catur Utut Adianto, diyakini permainan catur merangsang kecerdasan anak dan melatih anak bermental baja serta tidak cengeng.

Berbeda dengan permainan catur dan bridge atau mengisi TTS, permainan di komputer belum tentu menawarkan manfaat yang sama. Permainan dengan unsur kekerasan dan senjata membuat anak bersikap agresif, sedangkan video game sanggup meningkatkan kecepatan detak jantung, tekanan darah, dan konsumsi oksigen cukup signifikan.

Seperti itulah garis besar apa yang disampaikan pada kolom Kebiasaan yang buat otak lemot

Pernah main game memindahkan orang keseberang sungai dengan syarat tertentu tapi tidak berhasil menyelesaikannya, simak trik penyelesaiannya;

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Olahraga Otak Ini Harus Kita Lakukan Demi Melatih Konsentrasi"

Post a Comment