July 03, 2018 Berita Edukasi, Ujian Nasional Kurikulum 2013: Ujian Nasional [Un] Digantikan Dengan Ujian Tingkat Kompetensi Kurikulum 2013. "Bisa jadi, UN akan digantikan dengan ujian tingkat kompetensi pada tahun 2016 sesuai Kurikulum 2013, tapi belum ada keputusan final," kata staf khusus Mendikbud Sukemi di Surabaya, Kamis. Staf khusus Mendikbud bidang komunikasi media itu mengemukakan hal itu di sela-sela "Dialog Pendidikan" yang juga menampilkan staf jago Mendikbud bidang administrasi dan organisasi, Prof Abdullah Alkaf. "Kalau UN masih dilaksanakan pada tahun ini, sebab tahun ini penerapan Kurikulum 2013 masih kelas 1,2,4,5 SD, 7,8 SMP, dan 9,10 SMA," kata Sukemi. Dalam obrolan bertajuk "Implementasi Kurikulum 2013 dan UN 2014" itu, staf jago Mendikbud Abdullah Alkaf menyatakan ujian tingkat kompetensi itu masih akan dirumuskan lebih lanjut. "Bedanya, jikalau UN hanya diadakan sekali pada selesai studi, maka ujian tingkat kompetensi itu akan dilakukan dari kelas 1 SMP/SMA ke kelas 2, dan seterusnya, bahkan pada selesai studi akan ada dua kali ujian tingkat kompetensi, sehingga tidak angker lagi," katanya. Menurut dia, ujian tingkat kompetensi itu akan dilaksanakan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota, sedangkan di tingkat nasional akan ada ujian mutu tingkat kompetensi yang diadakan Kemendikbud. "Yang jelas, UN akan berubah pada tahun 2016, sebab Kurikulum 2013 menghasilkan lulusan dengan kompeten berbeda yang sifatnya terpadu yakni sikap, keterampilan, dan pengetahuan," katanya. Selain itu, Kurikulum 2013 juga berbasis kegiatan siswa dan pendekatan kontekstual dan tematik. "Kalau SD akan banyak tanya dan menulis, Sekolah Menengah Pertama merujuk buku dan sumber lain, sedangkan Sekolah Menengan Atas merujuk pada buku, sumber lain, dan pengembangan," katanya. Bocor Dalam obrolan pendidikan yang diikuti pengamat pendidikan, praktisi yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, LSM, dan pers itu, sejumlah akseptor mempertanyakan penerapan UN yang menyalahi tujuan Kurikulum 2013 dan juga sering bocor. "Saya dulu nggak percaya jikalau UN sanggup bocor, tapi saya kini percaya, sebab ada yang mempunyai bocoran sampai 20 paket. Kalau pertanyaan diawali A, maka soal yang digunakan ialah paket X," kata Ketua Litbang PGRI Jatim, Eddy Suyatno. Menanggapi hal itu, staf khusus Mendikbud bidang komunikasi media, Sukemi, menyatakan pihaknya mengharapkan siapapun yang menemukan dugaan kebocoran soal UN untuk melapor lewat Posko Pengaduan Kemendikbud pada alamat pengaduan@kemdikbud.go.id. "Tapi, indikasi kebocoran itu harus dilaporkan sebelum pelaksanaan UN 2014, kemudian kami akan turun untuk melaksanakan investigasi. Kalau dilaporkan sehabis UN, maka hal itu patut dicurigai untuk mengacaukan situasi," katanya. Ia mengakui pihaknya sampai kini masih mengalami kesulitan untuk menandakan laporan dugaan kecurangan soal UN, sebab laporan seringkali tanpa dilengkapi bukti, padahal bila memang benar adanya, maka akan dilakukan pemeriksaan serta ke depan akan ada evaluasi. "Tidak ada trik lain untuk mendapatkan kebenaran adanya kebocoran soal UN itu tanpa ada bukti kebocoran itu sendiri. Saat ini, kita sudah melaksanakan penilaian untuk antisipasi, di antaranya membuat soal 20 paket, melaksanakan pengawasan silang," katanya. [*http://www.antaranews.com/] Mari kita dukung Revolusi Mental, untuk perubahan yang lebih baik. Video ilustrasi berikut mungkin sanggup mengajak kita untuk ikut berubah; Share on Facebook Share on Twitter Share on Google+ Share on LinkedIn Subscribe to receive free email updates:
0 Response to "Kurikulum 2013: Ujian Nasional [Un] Digantikan Dengan Ujian Tingkat Kompetensi"
Post a Comment