Pemilihan Dilema Awal Pada Buku Matematika Kurikulum 2013 Yang Kurang Tepat

Model pembelajaran yang diterapkan dalam buku kurikulum 2013, dilandasi teori pembelajaran yang menganut paham konstruktivistik, ibarat Project-Based Learning, Problem-Based Learning, dan Disckelewat / overy Learning dengan pendekatan scientific learning melalui proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, membangun jejaring dan mengomunikasikan aneka macam informasi terkait pemecahan problem real world, analisis data, dan menarik kesimpulan.

Proses pembelajaran memberi perhatian pada aspek-aspek kognisi dan mengangkat aneka macam problem real world yang sangat menghipnotis aktifitas dan perkembangan mental siswa selama proses pembelajaran dengan prinsip bahwa;
[1] setiap anak lahir, tumbuh dan berkembang dalam matriks sosial tertentu dan telah mempunyai potensi,
[2] trik berpikir, bertindak, dan persepsi setiap orang dipengaruhi nilai budayanya,
[3] matematika yaitu hasil konstruksi sosial dan sebagai alat penyelesaian problem kehidupan, dan
[4] matematika yaitu hasil abstraksi pikiran manusia.

Atas dasar model pembelajaran dan proses pemebelajaran ibarat yang disebutkan diatas, pemilihan problem awal ibarat yang sudah diterapkan pada buku kurikulum 2013 setrik umum dan pada buku matematika setrik khusus sangat penting untuk diperhatikan. Masalah awal menjadi pondasi penerima didik untuk diamati hingga kepada penarikan kesimpulan.

Pada buku matematika kelas 10 topik eksponen [buku guru halaman 6 dan buku siswa halaman 5] disebutkan sebagai berikut;
Masalah 1.2
Diberikan selembar kertas berbentuk persegi panjang. Lipatlah kertas tersebut di tengah-tengah sehingga garis lipatan membagi bidang kertas menjadi dua bidang yang sama. Lipatlah lagi dengan trik yang sama kertas hasil lipatan tadi. Lakukan terus-menerus pelipatan ini. Temukanlah referensi yang menyatakan relasi banyak lipatan dengan banyak bidang kertas yang terbentuk.

Dari problem awal diatas jikalau eksklusif dicoba maka apa yang diperlukan dari problem awal diatas tidak tercapai, alasannya yaitu kita tidak sanggup melipat kertas setrik terus menerus menjadi dua bidang yang sama.

Sehingga penarikan kesimpulan dari tabel [lihat gambar] yaitu; "Berdasarkan tabel di atas, misalkan k yaitu banyak bidang kertas yang terbentuk sebagai hasil lipatan bidang kertas menjadi dua bab yang sama, n yaitu banyak lipatan." tidak sanggup diterima alasannya yaitu saat kita cobakan dengan nilai k=10 maka nilai n tidak sanggup kita tunjukkan pada kertas.

Harapan sederhana pada buku matematika edisi revisi berikutnya problem diatas diperbaiki atau diganti dengan problem yang lain dengan tetap mengangkat aneka macam problem 'real world'.

Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh aneka macam pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari aneka macam kalangan diperlukan sanggup meningkatkan kualitas buku ini.

Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut sanggup membantu kita dalam penerapan kurikulum 2013;

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pemilihan Dilema Awal Pada Buku Matematika Kurikulum 2013 Yang Kurang Tepat"

Post a Comment