Matematika Dan Adsense

Kalau anda belum mengenal makhluk sejenis apakah adsense itu, baiknya anda menyambangi blog master adsense yang udah tebar ilmunya didunia maya di sini. Sebagai pengantar saja, adsense itu yaitu sebuah aktivitas kerjasama google dengan para pemilik blog atau website untuk menampilkan unit iklan dari google di blog atau website mereka. Darimana google mendapat iklannya dan apa hubungannya adsense dengan matematika ? Begini ceritanya ….
Setelah Google berhasil mengantarkan dua pendirinya dan beberapa perintisnya menjadi orang sukses di dunia, saya semakin yakin tugas penting matematika. Google dirintis oleh dua cowok pecinta matematika. Larry Page dan Sergey Brin yaitu 2 cowok yang semenjak kecilnya telah bersentuhan terus dengan matematika. Nama Google juga diambil dari istilah matematika googlo yang berarti bilangan sangat besar. Bilangan 1 yang diikuti oleh angka 0 sebanyak seratus di belakangnya.
Matematika sangat kita perlukan jika kita hendak hidup produktif. Google telah menandakan itu. Perhitungan matematis Google terlihat hingga kepada cara mereka melaksanakan bisnis.
Google tidak hanya berhasil secara keuangan. Google meraih sukses sebab memberi bantuan faktual kepada masyarakat. Informasi apa pun yang Anda butuhkan sanggup Anda cari melalui Google. Misalnya, Anda membutuhkan isu perihal ”permainan aljabar”. Anda tinggal mengetikkan kata ”permainan aljabar” ke Google dan giliran Google yang akan mengatakan isu lengkap perihal ”permainan aljabar”. Anda juga sanggup mengetikkan kata ”rahasia sukses dan bahagia”. Google akan mengatakan isu lengkap ke komputer Anda perihal ”rahasia sukses dan bahagia”.
Berapa Anda harus bayar kepada Google?
Jelas, kita telah menggunakan jasa dari Google. Kita telah menggunakan Google sebagai mesin pencari isu penting kita. Google mengatakan isu yang akurat. Bahkan telah tersusun urut berdasar nilai prioritas, relevansi, dan singnifikansinya.
Jadi, berapa kita harus membayar Google atas jasanya yang kita pakai?
Nol rupiah. Nol dolar. Atau gratis.
Lalu, apa yang diperoleh Google dari tindakannya itu?
Tentu Page dan Brin tahu persis bahwa 0 + 0 + 0 + ….= 0. Ini yaitu persamaan matematika sederhana. Seberapa banyaknya bilangan 0, jika kita jumlahkan tetap risikonya 0. Atau 0 kita kalikan dengan bilangan berapa pun tetap risikonya 0. Jika bilangan 0 kita kalikan dengan bilangan yang sangat besar sekali, contohnya 0 x 1 trilyun, maka risikonya tetap sama dengan 0.
Tetapi dengan teorema limit akan sedikit berbeda. Page dan Brin paham betul dengan teorema limit.
Limit perkalian 0 dengan bilangan besar sekali tidak selalu menghasilkan 0. Dalam limit, mendekati 0 tidak berarti benar-benar 0. Bilangan yang besar sekali juga bukan berarti bilangan yang tak sanggup diukur sebab sangat besarnya. Dalam limit kita biasa menyebut mendekati 0 (atau 0 saja) untuk menyatakan bilangan yang sangat kecil. Sedangkan bilangan yang sangat besar sering kita sebut sebagai tak hingga.
Baik, berapakah hasil perkalian dari 0 x tak hingga?
Berapakah hasil kali dari bilangan yang sangat kecil x bilangan yang sangat besar?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita benar-benar harus meminjam teorema limit. Dengan sedikit (atau banyak) merenungi teorema limit kita akan memperoleh 3 macam jawaban.
Jawaban pertama:
0 x tak hingga = 0.
Ini terjadi jika limit menuju 0 bergerak lebih cepat dari pergerakan membesarnya bilangan tak hingga. Google tidak akan mengambil model ini. Karena Google tidak akan menghasilkan uang dengan model ini.
Jawaban kedua
:
0 x tak hingga = tak hingga.
Ini terjadi jika nilai limit menuju tak hingga bergerak lebih cepat dari mengecilnya nilai menuju 0. Google sanggup mengambil bentuk model kedua ini. Meski pun Google mengatakan layanan gratis, tetapi ia tetap sanggup menghasilkan uang dalam jumlah yang sangat besar – tak terhingga uang.
Jawaban ketiga :
0 x tak hingga = 5
Atau menghasilkan sebuah bilangan tertentu, semisal phi atau lainnya. Ini terjadi jika perbandingan pergerakan menuju 0 dengan pergerakan menuju tak hingga mengatakan hasil bilangan tertentu. Google sanggup juga mengambil model ketiga ini. Jika Google mengambil model ketiga ini, ia harus memastikan bahwa bilangan tertentu itu cukup besar. Sehingga cukup mengantarkan Google meraih sukses.
Jadi apa yang dilakukan Google kemudian?
Google tetap mengatakan layanan gratis atau 0 rupiah. Tetapi ia sudah mempunyai jaringan pengguna tak hingga ( atau banyak sekali).
Google memperlihatkan jasa bagi siapa saja yang memasang iklan di Google dengan biaya sangat murah – limit mendekati 0. Karena harganya murah tentu banyak pihak yang berminat. Harga iklan ini sanggup saja hanya 10 sen dolar untuk sekali klik. Atau sekitar 1000 rupiah untuk sekali klik. Harga yang sangat kecil bagi sebuah perusahaan. Beriklan hanya dengan seribu rupiah?
Model limit yang kedua berhasil dalam pola ini. Google mendapat 10 sen – bilangan yang sangat kecil. Dikalikan dengan pengguna Google lebih dari 600 juta – bilangan sangat besar – mengatakan hasil yang sangat besar.
10 sen x 600 juta = 60 juta dolar.
Jika dalam sehari, hanya 1 persen saja yang meng-klik iklan di Google, maka Google mendapatkan
60 juta dolar x 1% = 600 ribu dolar (dalam 1 hari)
Atau dalam sebulan sekitar 20 juta dolar (200 milyar rupiah). Hasil yang sangat besar!!!
Dalam kenyataannya Google sanggup menjaga harga iklan yang 10 sen itu tidak menjadi 0. Bahkan jika iklan itu sukses, harga iklan juga ikut naik. Sedangkan jumlah pengguna Google juga masih terus bertambah. Dengan model semacam ini Google semakin sukses saja.
Matematika banyak membantu bagi suksesnya Google.
Contoh sukses yang lain yaitu peluncuran itunes dan ipod nano dari Apple Computer. Sukses yang luar biasa yang mengantarkan Steve Jobs dan Apple menjadi lebih disegani.
Toyota mempunyai pendekatan matematis khusus untuk menetapkan harga. Pendekatan Toyota ini berhasil mengantarkan Toyota sebagai perusahaan terbaik dalam industri otomotif kendaraan beroda empat internasional.
Matematika memegang tugas penting jika kita hendak produktif. Tetapi jika seseorang hanya konsumtif, maka tugas matematika sanggup diperlemah.
Apakah kita ingin masyarakat kita hanya konsumtif?
Mari mencar ilmu matematika!
Tulisan aslinya sanggup diklik di sini

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Matematika Dan Adsense"

Post a Comment