Tragedi Ujian Nasional

Hari pertama Ujian Nasional telah dilalui, tentu saja banyak hal yang dapat disikapi dari pelaksanaan Ujian hari ini. Dari 2 mata pelajaran yang telah dilalui oleh siswa ternyata, matematika tetap menjadi momok yang paling menakutkan. Berikut ialah SMS yang saya terima dari salah satu siswa yang mengikuti Ujian Nasional. "Ka, tadi saya cuma dapat ngerjain 22 soal, saya bingung. Ka gimana harus bagi waktunya 3 menit untuk 1 soal ? Ngitungnya aja saya habis 3-4 menit, ngebetulinnya sekitar 2 menit. Gimana dengan fisika dan kimia nanti ? Tadi pulang sekolah teman-temanku pada nangis

mereka cuma dapat ngerjain 10-17 soal

Mungkin bukan hanya satu atau dua siswa saja yang mencicipi hal demikian, kebanyakan para akseptor Ujian Nasional pastinya mencicipi perasaan yang semakin tidak menentu. Bagaimana tidak mereka dihadang oleh 6 mata pelajaran yang beberapa( 3 untuk anak IPA dan 2 untuk anak IPS ) diantaranya ialah mata pelajaran yang melibatkan " perhitungan Matematika ". Satu mata pelajaran saja terasa sulit apalagi jikalau harus berhadapan dengan mata pelajaran yang lain, ditambah lagi dengan standar kelulusan yang bikin was-was. So apa yang dapat dilakukan oleh siswa untuk mengatasi permasalahan tersebut ?

Berat rasanya memang menanggung beban pada ketika - ketika menyerupai ini, " Bekerja sama " dalam Ujian atau " Trik lain " mungkin menjadi pilihan buat bagi sebagian siswa akan tetapi buat para siswa yang tetap semangat semoga dapat lulus dengan " Usahanya sendiri " tidak ada yang dapat dilakukan selain bekerja keras selama 2 malam terakhir ini.

Dilema memang meilhat pelaksanaan Ujian Nasional, di satu sisi pemerintah ingin menaikkan standar kelulusan siswa di sisi lain dengan keadaan menyerupai itu justru para siswa yang merasa " terbebani " dengan keadaan menyerupai itu. Melihat hal tersebut sudah sepatutnya pemerintah sentra mengkaji ulang kebijakan yang diterapkan pada Ujian Nasional di tahun yang akan datang, bukan ditiadakan akan tetapi pelaksanaan Ujian Nasional harus dapat menciptakan siswa merasa tertantang untuk mengikutinya dan bukan merasa " Ketakutan " menyerupai kini ini.

The last, buat para siswa yang masih mengikuti Ujian Nasional dengan " Usahanya Sendiri " ( khususnya untuk yang di Tambun sana )semoga ALLAH SWT memperlihatkan akomodasi buat kalian dalam mengerjakan soal.

Amiiin....

"

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tragedi Ujian Nasional"

Post a Comment