Pilu rasanya ketika aku harus membaca komentar oleh viona hiding pada posting "Detik - detik Ujian Nasional 2008"
Hari ini selasa 22 april 2008 telah berlangsung UN MAPEL MATEMATIKA. Sebagai tonggak awal sejarah kesekian kali siswa Sekolah Menengan Atas dihadapkan tantangan besar dalam hidupnya, alasannya yakni tahun ini tahun pertama 6 mapel UN kurikulum KTSP.
Ujian berlangsung dengan sesuai jadwal, namun di sisi lain ketika waktu ujian simpulan terdengar tangisan sepanjang lobi sekolah. Terlintas dalam benak mereka rasa hancur alasannya yakni soal-soal belum dikerjakan semua, sehingga LJK beberapa siswa hanya terisi bulatan. Sungguh beban mental bagi mereka, derai tangis pilu mengiringi LJK mereka dibawa pengawas ujian sendiri.
Salah satu dari kumpulan anak berbicara dengan nada berat, aku serahkan semua kepada ALLAH, kelulusan bukan hari ini tetapi besok, sambil menenangkan siswa lain yang sedang menangis terisak-isak tiada henti. Satu persatu siswa-siwa beranjak meninggalkan halaman sekolah dengan berat hati. Begitulah fenomena hari didunia ANAK Sekolah Menengan Atas MENGHADAPI UN MAPEL MATEMATIKA 2008, sebagai sejarah dalam hidupnya.
Sayapun sempat ikut berlinang air mata mendengar tangisan, isakan, menahan ketegaran Mereka.
Hari ini selasa 22 april 2008 telah berlangsung UN MAPEL MATEMATIKA. Sebagai tonggak awal sejarah kesekian kali siswa Sekolah Menengan Atas dihadapkan tantangan besar dalam hidupnya, alasannya yakni tahun ini tahun pertama 6 mapel UN kurikulum KTSP.
Ujian berlangsung dengan sesuai jadwal, namun di sisi lain ketika waktu ujian simpulan terdengar tangisan sepanjang lobi sekolah. Terlintas dalam benak mereka rasa hancur alasannya yakni soal-soal belum dikerjakan semua, sehingga LJK beberapa siswa hanya terisi bulatan. Sungguh beban mental bagi mereka, derai tangis pilu mengiringi LJK mereka dibawa pengawas ujian sendiri.
Salah satu dari kumpulan anak berbicara dengan nada berat, aku serahkan semua kepada ALLAH, kelulusan bukan hari ini tetapi besok, sambil menenangkan siswa lain yang sedang menangis terisak-isak tiada henti. Satu persatu siswa-siwa beranjak meninggalkan halaman sekolah dengan berat hati. Begitulah fenomena hari didunia ANAK Sekolah Menengan Atas MENGHADAPI UN MAPEL MATEMATIKA 2008, sebagai sejarah dalam hidupnya.
Sayapun sempat ikut berlinang air mata mendengar tangisan, isakan, menahan ketegaran Mereka.
0 Response to "Tragedi Ujian Nasional 2"
Post a Comment